Beberapa Puisi dari kumpulan SUKMA SILAM

PROTES PUISI

Tafakur malam menyelam

merogoh keheningan

potongan-potongan kata berserakan

di lantai permainan

suara lemah, bergairah

membanting lamunan seenaknya

menusuk titik pusat kesadaran

dengan bibir molek yang penuh madu

akulah puisimu

yang pasrah dan rindu

melewati liku hari dan malam

dengan debur ombak

janganlah terburu kaupetik

syairku belum masak

dan baitku masih lemah

menahan serbuan angin

biarkan aku berkembang

aku perlu ruang

‘tuk membaca sanubari

yang berteduh di dangau tengah sawah

Jakarta, 30 April 2002

BERI AKU JIWA

Di antara bilik-bilik penjara

gedung pencakar, menjulang kilau

sibuk riuh mengejar bayang-bayang

dada teriak lantang:

‘oh… penghuni kota,

beri aku jiwa’

terhuyung-huyung pulang malam

merambat di pagar kampung

sehabis bergelut berburu surga

dada bersuara gema:

‘oh … penghuni bumi,

beri aku jiwa’

makhluk-makhluk yang mencari udara segar

boneka sedang duduk di kamar

rambutnya terurai sampai beranda

dada mengadu lembut:

‘oh Penguasa Kerajaan Jiwa,

beri aku jiwa’

Jakarta, 24 – 25 Nopember 2001

PERAPIAN I

Beramai-ramai orang-orang berlarian

menuju tungku pembakaran

mereka membelah dadanya

diambil hatinya

dimasukkan ke dalam api

dengan semangat menyala

mereka bersorak girang

ketika hati mereka mulai

terlalap api

terbakar lalu habis

tinggal abu

lalu mereka menyobek kepalanya

diambil sebagian otaknya

dan diremas-remas di atas perapian

sambil tertawa memecah malam

mereka melingkar di sekeliling perapian

sambil memuja jantungnya

agar terus berdenyut selamanya

memompa semangat serakah

serigala kelaparan

hidup lebih enak dengan separo otak

dan tanpa hati

tiada beban dan gamang

‘tuk lewati semua jalan remang dan gelap

Purworejo, 31 Desember 2001

PUISI-PUISI YANG PINGSAN

Dengan langkah terseok lemah

nampak sangat lelah

menahan lapar dahaga berlapis

seperti menempuh perjalanan jauh

tertimpa gerombolan debu

bahkan terperosok genangan lumpur

kerikil dan pecahan batu runcing

tersaruk kaki-kaki kering, luka

nanar mata di setiap jarak kata

kalimat sumbang menyerbu bagai hantu

puisi kurus selalu berkelana

kesulitan hirup oksigen

mendesis-desis di sela langkah limbung

dan pingsan di persimpangan jalan kebudayaan

penyair mana yang sanggup

membangunkan, membuatnya siuman

lalu bisa kembali menari-nari di mata

mengalir renyai di telinga

berlompatan dari tebing otak ke lembah hati

kasihan!

komentar lembaran-lembaran jurnal dan koran

hanya itu!

cuih…

mana udara

mana nafas

sepotong drama lagi dipentaskan

angin diam

bumi diam

api diam

air diam

kata-kata diam

kasihan!

Cuih!

Jakarta, 10 – 11 Oktober 2002


SAMPAH

Mengapung tenggelam beriring di aliran kali

plastik kertas gombal kumal

digulung jelaga kotoran pabrik

rumah tangga dan manusia

aroma jorok menyergap lalu lintas

beruntunglah yang lagi pilek

tak perlu tutup hidung

rangkaian otak menjadi sampah!

Oalah…

jaman apa ini

di koran tadi: seorang bapak meniduri

anak sendiri

sampai hamil lagi

(tidak pakai kondom sih)

bumi jadi merinding

panas dingin

ngeri dan was-was menu sehari-hari

kebiadaban berkembang biak liar

hik…!

manusia-manusia makan sarapan sampah

berguling di sampah

bersenggama dengan sampah

sampah kehidupan,

seni instalasi di pipi dunia

Jakarta, 11 & 22 Oktober 2002

Tentang budhisetyawan

Seorang yang suka musik dan sastra.
Pos ini dipublikasikan di Puisi Karya Sendiri 1. Tandai permalink.

6 Balasan ke Beberapa Puisi dari kumpulan SUKMA SILAM

  1. kiky cute berkata:

    kata katanya laksana gelap yang mengikatku rapat rapat, menyiksaku dalam detik demi detik yang amat lama seumpama pergantian musim. akankah esok aku masih mencintaimu? aku mengutuki diriku sendiri…

  2. budhisetyawan berkata:

    terima kasih atas komentar mu Kiky…. terus menulis n berkarya yaaa

  3. franzzz berkata:

    kereeeeeennnnn

    mohon bimbingan dan arahannya terimakasih

    menurut saya tuh puisinya menggunakan bahasa yang sederhana tapi memiliki makna yang sangat luas…

    pa lagi puisi buatan mas tuh

    wuih dalem banget.

    saya sangat ngefans ma chairil n ws rendra

    saya mulai menuis puisi sejak smp, sempat berhenti tp ada yang kurang klo aku g nulis sebuah puisi.

    jd mohon didikan dan arahaannya biar saya tidak menjadi penyair kosong.

    • budhisetyawan berkata:

      yang jelas menulis terus ya. tekun dan tetap semangat. usahakan juga banyak membaca karya penyair bedar, berdiskusi dengan teman penulis, dan sesekali bisa ikut kegiatan sastra. saya dan teman2 ada kegiatan sastra REBOAN di wapres bulungan, jak-sel, setiap rabu malam pada minggu terakhir setiap bulan. silakan kalau mau hadir. acara santai dan gratis. bisa search REBOAN di google. Selamat berkarya.

  4. viera choudry saxena berkata:

    keren . gw juga seneng bikin puisi . kbanyakan puisi yang gw baca bahasanya kaku , garing . tapi puisi lo oke bro..
    kontak2 ya kalo ada yang baru atau ada pagelaran puisi .

    • budhisetyawan berkata:

      terima kasih komentar anda memberi semangat buat saya dalam menulis/berkarya. acara rutin saya dan komunitas PASAR MALAM (Paguyuban Sastra Rabu Malam) ada pentas Sastra REBOAN di Wapres Bulungan, Jakarta Selatan. biasanya pada rabu malam tiap minggu terakhir setiap bulan, bulan November pada 25 November, mulai pukul 19.00 wib. ada baca puisi, teater, musik, dll. silakan hadir. acara santai dan gratis. salam Kreatif.

Tinggalkan Balasan ke budhisetyawan Batalkan balasan