TENTANG SOEKOSO DM

Soekoso DM, lahir di Purworejo, 17 Juli 1949. Menulis puisi sejak tahun 1970-an dan merupakan salah seorang penyair Jawa Tengah yang telah lama menggeluti dunianya..Puisinya antara lain dipublikasikan di Suara Merdeka, Suara Karya, Kartika Minggu, Masa Kini, Semangat, Krida, Sinar Harapan, dan Horison. Ia juga memenangkan berkali-kali lomba cipta puisi, seperti Semarang Dalam Sajak 1978 dan 1979, Lomba Puisi Lingkungan Hidup Radio IBC Semarang 1982, dan Puisi Pendopo Taman Siswa Yogya 1983. Ikut serta pada Temu Penyair Jateng di Semarang (1983). Temu Sastra Jawa Modern di Yogyakarta (1990).

Buku Antologi puisinya yang telah terbit:

Kutang-Kutang (1978 – dibahas Korrie Layun Rampan dalam buku Puisi Indonesia Mutakhir, sebuah perkenalan), Bidak-bidak Tergusur (1978), dan Waswas Waswas Was! (1996). Di samping itu ikut dalam antologi puisi bersama antara lain Semarang Dalam Sajak II (1978), Semarang Dalam Sajak III (1979), Puisi Pendopo Taman Siswa Yogya (1983), Tonggak-tonggak (1976), Sajak Ikan Asin (1978), Antologi KOPISISA (1980), Riak Bogowonto (1988), Antologi Pagelaran Yogya (1990), Syair-syair 15 (1994), Dari Negeri Poci II (1994), Antologi Puisi Jawa Tengah (1993), Antologi Puisi Penyair Kedu Menoreh I dan II (1993-1994), Lirik Kemenangan (TBY, 1994), Antologi Serayu (1995), Kidung Bulan Tertikam: Antologi Puisi Penyair Purworejo (2000)

Sejak 1979 memimpin Kelompok Sastra KOPISISA Purworejo yang tetap aktif hingga kini. Ia sekarang tinggal di kota kelahirannya, Purworejo.

(Sumber: Waswas Waswas Was!, Sajak-sajak SOEKOSO DM, 1980 – 1995, KOPISISA)

(ternyata ia juga alumnus SMAN 1 Purworejo atau yang biasa disebut MUDAGANESHA, lulus 1968. Ada selisih yang cukup jauh dengan aku, yaitu 20 tahun karena aku angkatan lulus tahun 1988. Dengan buku yang diberikan waktu aku bertemu Mas Soekoso, maka aku bisa belajar kepadanya, lewat karya-karya puisinya)

Tentang budhisetyawan

Seorang yang suka musik dan sastra.
Pos ini dipublikasikan di Kabar & Silaturrahmi 1. Tandai permalink.

3 Balasan ke TENTANG SOEKOSO DM

  1. Ronald Wibowo berkata:

    saya ingin membuat sebuah buku puisi seperti bapak

  2. budhisetyawan berkata:

    Teruslah menulis dan berkarya, jangan cepat puas!

  3. gakpede berkata:

    saking semangatnya, untuk ilustrasi suara laut diambil rekaman debur kali kedungputri di belakang kabupaten.
    tape-recorder segede koper dg pita magnetik gulung tangan digotong ke bawah dekat air, jam 11 malam pas take, ada mobil lewat! bubar, re-take!
    >kenangan bersama mas koso, 1967

Tinggalkan komentar